Cerita Jokowi yang Tak Pernah Punya Kartu Kredit
Presiden Joko Widodo pagi ini menyampaikan orasi dalam Sidang Terbuka Dies Natalis Institut Pertanian Bogor (IPB) yang ke-54. Di awal pidatonya, Presiden menekankan soal perubahan landscape ekonomi nasional dan global.
Menurut dia, seluruh warga Indonesia jangan sampai terjebak dalam rutinitas yang membuat inovasi menjadi mandul. Perubahan dan inovasi, kata Presiden, sangat dibutuhkan karena perubahan yang sangat cepat.
"Marilah kita lihat, Elon Musk yang berbicara mengenai hyperloop. Memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain dengan begitu sangat cepatnya. Dia bicara soal SpaceX, pengelolaan ruang angkasa, mobil fantastik Tesla. Begitu perubahan-perubahan itu sangat cepatnya," ujar Jokowi saat berorasi di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Rabu (6/9).
Tak hanya itu, selain di sektor transportasi, perubahan juga terjadi dalam sistem pembayaran. Menurut dia, Indonesia saat ini masih terbiasa untuk membayar dengan uang tunai. Sekitar 10 persen lainnya, menggunakan kartu kredit.
Tapi, dalam kurun waktu yang tak terlalu lama, penggunaan kartu kredit pun juga akan ditinggalkan. Presiden juga sempat bercerita tak pernah menggunakan kartu kredit.
"Mungkin ada 10 persen dari masyarakat kita yang sudah memakai kartu kredit. Meski saya sampaikan apa adanya dari dulu sampai sekarang saya enggak pernah pegang yang namanya kartu kredit," tuturnya.
"Tetapi ini sudah ketinggalan lagi, kartu kredit sudah enggak dipakai. Sudah ada PayPal. PayPal dilindas lagi karena perubahan yang sangat cepat oleh yang namanya Alipay," lanjut Jokowi.
Saat ini, kata Jokowi, transaksi pembelian selalu melalui gadget. Hanya dengan sekali klik, maka transaksi sudah selesai.
"5 hingga 10 tahun lagi, landscape politik global, nasional, daerah juga akan berubah. Karena pengaruh generasi W, Y, anak-anak muda nanti yang akan mempengaruhi semuanya. Landscape ekonomi global akan berubah, ekonomi nasional akan berubah, lokal juga akan berubah," ujarnya.
Untuk itulah, perubahan harus dilakukan dan Presiden mengingatkan untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan itu.


Komentar
Posting Komentar